Kamis, 15 Juli 2010

Apa sich tujuan kuliah (cerita pribadi)

Selamat pagi semua...
pagi ni tanggal 15 juli 2010 pukul 07:00  wita gue langsung menghadap laptop tujuan nya mau kerja skripsi sich dikit-dikit..!! hehehee
tiba-tiba gue terpikir sebenarnya apa sich tujuan orang kuliah..?  sebab melihat sarjana yang tidak sedikit  jumlahnya selesai kuliah namun tidak mendapat pekerjaan (kalau g percaya buat aja survei.. hehehehe) maklum lah negara indonesia kan lapangan kerja nya sedikit, tapi bangga dengan gelar negara pengekspor manusia terbesar.. aneh yaa.. secara indonesia punya kekayaan alam yang begitu besar..
Ada juga yang selesai kuliah bukannya kerja sesuai dengan backround pendidikan nya, malah terjun ke dunia yang notabene sangat jauh dari jenjang pendidikan,,  contoh kecilnya saya ambil dari teman-teman gue aja dech. Ada teman saya lulusan ilmu pendidikan akhirnya kerja di bank, lulusan ilmu pemerintahan malah kerja di Kementrian Agama, kata anak muda sekarang KAN G NYAMBUNG..!!
Kembali lagi saya teringat teman-teman kampus gue yang sudah selesai kuliah g sampai 4 tahun, boleh lah waktunya.. heeheehe  ketahuan nich kalau gue agak lambat selesainya..   teman gue yang udah selesai ada catur, ana, ayu, andika, lina, rika, yasir, rahmi, fitrah itu aja kayaknya..
Nach,, menurut teman-teman yang belum selesai studi teman-teman kita yang dah selesai itu dah berhasil, walaupun sich g semua nya dah dapat kerja, ada chatur setau saya dia dah jadi pegawai di salah satu bank swasta di kota palu Dia juga sekarang lagi rekomendasikan ana kerja di tempatnya, yasir lanjut ambil S2 di UNHAS Makasar, Rahmi juga lanjut S2 di UNSRAT Manado, sisanya tich gue g tau kerja or belum tapi sebagai teman yang baik mendoakan aja semoga cepat-cepat dapat kerja,, amien..
Ups,, gue dah nyosor aja terus tanpa jelasin biodata.. keasikan sich..
Perkenalkan  nama saya Sultan A. Hamu, teman2 biasa panggil Utam tapi kalau di dunia maya nama gue jadi Fadly,, hehehhee. tadi tuch saya cerita teman2 seangkatan saya 2006 di Universitas Tadulako Palu ambil program studi Ilmu Pemerintahan, Kedengarannya pintar Masalah Pemerintahan Ya,, hehehe (sssstttt jangan bilang ya,, padahal saya g terlalu ngerti).
banyak orang menganggap bahwa dengan kuliah kita bisa sukses karena bisa dapaat kerja apalagi kalauu bisa jadi PNS dan berpenghasilan, saya rasa itu agak keliru karena sebenarnya manurut saya kuliah itu bukan jalan untuk kita jadi PNS atau apalah.. kuliah tempat kita menuntut ilmu  dengan ilmu kita bisa menciptakan lapangan kerja tanpa berharap mencari  kerja.. karena sesungguhnya pengetahuan adalah sesuatu yang berharga dan tak akan pernah hilang dari diri kita sampai kita mati.
imam Ahmad pernah berkata berkata: “Ilmu tidak ada bandingannya apabila niatnya benar.
jika kita menuntut ilmu haruslah ikhlas dan berniat dalam hati kerana Allah. namun apabila kita menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan gelaran, kedudukan atau ingin menjadi orang dipandang, maka Rasulullah SAW memberi peringatan.
Baginda SAW bersabda yang bermaksud: “Barang siapa menuntut ilmu yang dipelajari hanya kerana Allah sedangkan ia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan mata benda dunia, ia tidak akan mendapat bau syurga pada hari kiamat.” (Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah)
ups,, udah lari ke agama ya,, itu wajib donk karena semua permasalahan yang ada di dunia ini jawabanya ada di Al`Quran dan Hadits.. lanjut.....
Nach, ada juga teman main gue Hendro, anul, Yudit, yang pastinya di KTP masing2 belum ada tambahan hurup S.Ip sama kayak gue,, teman2 gue nich punya sifat yang berbeda2 maklum lah dari daerah berbeda juga,, saya asal dari Ampana (pasti banyak yang g tau letaknya) tapi ortuku dari luar lho,, luar provinsi sulteng maksudnya.. hehhehe., Anul dari Parigi paling suka nonton berita apalagi masalah politik maklum penggemar Bung Karno, Salut gue.. sedangkan Yudit dah lahir di palu, ni anak paling susah tepat waktu asli ngaretnya minta ampun tapi tetep asik,  dan Hendro dah Lahir di palu juga, walaupun sich orang tuanya pendatang sich, nach kalau dia nich menurutku dah mulai sukses, maklum dia bawa mobil k kampus secara kan kerja sampingan jadi photografer, beda ma kita masih bawa motor (butut lagi) tapi tetep bersyukur ko,..!!
Nach kita sama-sama punya prinsip kalau kuliah itu jangan terlalu terburu-buru, santai saja lah..  karena cepat atau lambat kuliah pasti akan dilewati sama kayak waktu SMA.. hehehe tapi harus tetep kuliah juga donk kalau mau g di DO.
Teman2 kuliah ku masih banyak lagi,, ada agil, ebus, anto, nindi, ita lutfan, roni, iral, sulfia, agusman, nila. ade, winda, sigit, hajrin,kamil dan masih banyak lagi susah bilang satu persatu,, ups.. ada hendro datang, gue g mau dia tau kalau lagi nulis,, entar di ejek lagi.. udah dulu ya kapan-kapan saya sambung lagi, mau mandi juga nich. Hehehee ok ok
Bersambung.......!!!
Selengkapnya...

Rabu, 14 Juli 2010

perbandingan kabinet masa orde lama, orde baru dan reformasi

Dalam perjalanan bangsa indonesia mulai dari awal masa kemerdekaan sampe sekarang bangsa kita telah mengalami 6 kali pergantian presiden dengan jumlah kabinet yang begitu banyak yaitu 39 kabinet.
Dalam perjalanan bangsa indonesia ada di kenal dengan 3 masa, yaitu masa orde lama, orde baru, dan masa reformasi serta dari tiap masa menmpunyai jumlah serta bentuk kabinet yang berbeda di masa orde lama, orde baru ataupun masa reformasi sekarang ini makanya kita perlu untuk mengetahuinya makanya jangan log out dulu,, ok
Dalam perjalanan bangsa indonesia mulai dari awal masa kemerdekaan sampe sekarang bangsa kita telah mengalami 6 kali pergantian presiden dengan jumlah kabinet yang begitu banyak yaitu 39 kabinet.
Dalam perjalanan bangsa indonesia ada di kenal dengan 3 masa, yaitu masa orde lama, orde baru, dan masa reformasi serta dari tiap masa menmpunyai jumlah serta bentuk kabinet yang berbeda yaitu:

 Pada masa Orde Lama kabinet yang di bentuk yakni berjumlah 28 kabinet yaitu :

1. Presidensial
2. Sjahrir I
3. Sjahrir II
4. Sjahrir III
5. Amir Sjarifuddin I
6. Amir Sjarifuddin II
7. Hatta I
8. Darurat
9. Hatta II
10. RIS
11. Susanto
12. Halim
13. Natsir
14. Sukiman-Suwirjo
15. Wilopo
16. Ali Sastroamidjojo I
17. Burhanuddin Harahap
18. Ali Sastroamidjojo II
19. Djuanda
20. Kerja I
21. Kerja II
22. Kerja III
23. Kerja IV
24. Dwikora I
25. Dwikora II
26. Dwikora III
27. Ampera I
28. Ampera II


 Pada masa Orde Baru jumlah kabinet yang di bentuk yakni 7 kabinet yaitu :
1. Pembangunan I
2. Pembangunan II
3. Pembangunan III
4. Pembangunan IV
5. Pembangunan V
6. Pembangunan VI
7. Pembangunan VII




 Serta pada masa Reformasi sampai sekarang ini jumlah kabinet yang ada adalah 4 yaitu :
1. Reformasi Pembangunan
2. Persatuan Nasional
3. Gotong Royong
4. Indonesia Bersatu

Mungkin akan terlalu banyak jika saya harus mengemukakan satu persatu tentang struktur susunan 39 kabinet yang pernah ada di indonesia mulai dari awal kemerdekaan sampai dengan sekarang. Makanya saya hanya mengangkat masing – masing satu kabinet dari tiap awal masa tersebut serta mengemukakan departemen – departemen apa saja yang mengalami perubahan karena dari setiap pergantian kabinet satu ke kabinet berikutnya sering kali mengalami perbedaan atau perubahan disebabkan adanya pengurangan atau penambahan jumlah jabatan menteri sesuai dengan program yang dijalankan sang pemimpin bangsa ini.

• Masa Orde Lama yaitu Presidensial sebagai kabinet pertama yang di bentuk pada tanggal 19 agustus 1945 sejak indonesia merdeka pada tanggal 17 agustus 1945.
• Pada Masa Orde Baru saya coba mengangkat kabinet pertama dari kepemimpinan Soeharto yaitu kabinet Pembangunan I yang di bentuk pada tanggal 10 Juni 1968.
• Serta pada masa Reformasi saya mengambil kabinet pada awal masa ini yaitu kabinet Reformasi Pembangunan dan kabinet yang sedang berjalan sekarang yaitu kabinet Indonesi Bersatu walaupun sudah mengalami resuffle beberapa kali.

1. Masa Orde Lama
A. Kabinet Presidensial
Kabinet Presidensial adalah kabinet pertama yang dibentuk di Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Kabinet pertama ini hanya bersifat formal saja dan belum bisa melaksanakan roda pembangunan dan pemerintahan. Kabinet pertama ini yang juga sering dieja Kabinet Presidentiil dinamakan "presidensial/presidentil" karena setelah kemerdekaan pada bulan Agustus 1945, Indonesia menerapkan sistem presidentil di mana Presiden berfungsi sebagai Kepala Negara dan sekaligus Kepala Pemerintahan. Kaninet presidensial ini berjalan dari tanggal 19 Agustus 1945 – 14 November 1945.
Jabatan mentri

1. Menteri Luar Negeri : Mr. Achmad Soebardjo
2. Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranatakoesoema
3. Wakil Menteri Dalam Negeri : Mr. Harmani
4. Menteri Keamanan Rakyat:
5. Menteri Keamanan Rakyat (a. i.) : Soeljadikoesoemo
6. Menteri Kehakiman : Prof. Dr. Soepomo
7. Menteri Penerangan : Amir Sjarifuddin
8. Wakil Menteri Penerangan : Ali Sastroamidjojo
9. Menteri Keuangan : Dr. Samsi
10. Menteri Kemakmuran : Ir. Soerachman Tjokroadisoerjo
11. Menteri Perhubungan : Abikoesno Tjokrosoejoso
12. Menteri Pekerjaan Umum : Abikoesno Tjokrosoejoso
13. Menteri Sosial : Iwa Koesoemasoemantri
14. Menteri Pengajaran : Ki Hadjar Dewantara
15. Menteri Kesehatan : Dr. Boentaran Martoatmodjo
16. Menteri Negara : Mr. Amir
17. Menteri Negara : Wahid Hasjim
18. Menteri Negara : Mr. Sartono
19. Menteri Negara : A. A. Maramis
20. Menteri Negara : Otto Iskandardinata


1. Pada Kabinet ini tidak ada Menteri Keamanan Rakyat, karena bapak Soeprijadi yang diangkat menjadi Menteri Keamanan Rakyat tak pernah melakukan dan tak pernah menyatakan menerima pengangkatan tersebut. Lalu pada tanggal 20 Oktober 1945 bapak Soeljadikoesoemo diangkat sebagai Menteri Keamanan Rakyat ad interim.
2. Berhenti tanggal 26 September 1945, diganti oleh Mr. A.A. Maramis.
3. Jabatan ini ditiadakan (tak diisi) bersama-sama pengangkatan Mr. A.A. Maramis sebagai Menteri Keuangan.
4. Tanggal 25 September 1945 menjabat sebagai Menteri Keuangan.
5. Partai-partai Politik kala itu belum dibentuk lagi.

2. Masa Orde Baru
B. Kabinet Pembangunan I
Kabinet Pembangunan I adalah nama kabinet pemerintahan di Indonesia pada tahun 1968-1973. Presiden pada Kabinet ini adalah Soeharto.
Kabinet Pembangunan I terbentuk tanggal 6 Juni 1968 dan dilantik pada tanggal 10 Juni 1968. Komposisi kabinet ini tidak jauh berbeda dengan komposisi menteri dalam Kabinet Ampera yang disempurnakan
Susunan Kabinet.

A. Menteri Koordinator
1. Menteri Koordinator EKUIN : Sultan Hamengkubuwono IX
2. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat : KH. Dr. Idham Khalid

B. Menteri Pemimpin Departemen
3. Menteri Dalam Negeri : Letjen Basuki Rahmat
4. Menteri Luar Negeri : H. Adam Malik
5. Menteri Pertahanan Keamanan : Jenderal Soeharto
6. Menteri Kehakiman : Prof. Oemar Senoadji, S.H
7. Menteri Penerangan : Laksda Budiardjo
8. Menteri Keuangan : Prof Dr. Ali Wardhana
9. Menteri Perdagangan : Prof Dr. Sumitro Djojohadikusumo
10. Menteri Pertanian : Prof Dr. Ir. Thayeb Hadiwidjaja
11. Menteri Perindustrian : Letjen M. Jusuf
12. Menteri Pertambangan : Prof. Dr. Ir. Sumantri Brodjonegoro
13. Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik : Dr. Ir. Sutami
14. Menteri Perhubungan : Drs. Frans Seda
15. Menteri Pendidikan & Kebudayaan : Mashuri Saleh, SH
16. Menteri Kesehatan : Prof. Dr. G.A. Siwabessy
17. Menteri Agama : KH Muhammad Dahlan
18. Menteri Tenaga Kerja : Laksda Mursalin Daeng Mamangung
19. Menteri Transmigrasi & Koperasi : Letjen H. Sarbini
20. Menteri Sosial : Dr. AM Tambunan, SH

C. Menteri Negara yang mempunyai bidang tugas tertentu
21. Menteri Negara Bidang Pengawasan Proyek-proyek Pemerintah : Prof. Dr. Sunawar Sukowati, SH
22. Menteri Negara Bidang Penyelenggaraan hukum pemerintah dengan MPR/DPRGR dan DPA : H. MS Mintaredja, SH
23. Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparat Negara : H. Harsono Tjokroaminoto



D. Pejabat setingkat menteri
24. Jaksa Agung : Letjen Soegiharto
25. Gubernur Bank Sentral : Drs Radius Prawiro
26. Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban : Jenderal Maraden Panggabean


3. Masa Reformasi
C. Kabinet Reformasi Pembangunan
Kabinet Reformasi Pembangunan adalah kabinet pemerintahan Presiden RI ketiga BJ Habibie (1998-1999). Kabinet ini terdiri dari sejumlah menteri koordinator, sejumlah menteri pemimpin departemen, sejumlah menteri negara, Sekretaris Negara, dan Jaksa Agung.

A. Menteri Koordinator
1. Menteri Koordinator bidang Ekonomi dan Industri: Prof. Dr. Ir. Ginandjar Kartasasmita
2. Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan: Jenderal TNI Feisal Tanjung
3. Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan: Prof. Dr. Haryono Suyono
4. Menteri Koordinator bidang Pengawasan Pembangunan dan PAN: Dr. Ir. Hartarto Sastrosoenarto

B. Menteri Pemimpin Departemen
5. Menteri Agama: Prof. Drs. Malik Fajar MSc
6. Menteri Dalam Negeri: Letnan Jenderal TNI Syarwan Hamid
7. Menteri Kehakiman: Prof. Dr. Muladi SH
8. Menteri Kehutanan dan Perkebunan: Dr. Ir. Muslimin Nasution
9. Menteri Keuangan: Dr. Ir. Bambang Subianto
10. Menteri Kesehatan: Dr. Faried Anfasa Moeloek
11. Menteri Koperasi dan UKM: Adi Sasono
12. Menteri Luar Negeri: Ali Alatas SH
13. Menteri Pendidikan Nasional: Prof. Dr. Juwono Soedarsono MA
14. Menteri Perindustrian dan Perdagangan: Prof. Dr. Ir. Rahardi Ramelan
15. Menteri Perhubungan: Ir. Giri Suseno Hadihardjono MSc
16. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga: HR Agung Laksono.
17. Menteri Pekerjaan Umum: Ir. Rachmadi Bambang Sumadhijo
18. Menteri Pertahanan dan Keamanan/Pangab: Jenderal TNI Wiranto
19. Menteri Pertanian: Prof. Dr. Ir. Soleh Solahudin
20. Menteri Pertambangan dan Energi: Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto
21. Menteri Tenaga Kerja: Drs. Fahmi Idris
22. Menteri Transmigrasi/PPH: Drs. H. AM Hendropriyono SH, MBA
23. Menteri Penerangan: Letnan Jenderal TNI Yunus Yosfiah
24. Menteri Sosial: Prof. Dr. Ir. Justika Baharsjah
25. Menteri Sekretaris Negara: Ir. Akbar Tandjung

C. Menteri Negara
26. Menteri Negara Pariwisata, Seni, dan Budaya: Drs. Marzuki Usman MA
27. Menteri Pemuda dan Olahraga: Drs. HR Agung Laksono
28. Menteri Negara Riset dan Teknologi: Prof. Dr. Ir. Zuhal MSc
29. Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Kepala BKPM: Hamzah Haz
30. Menteri Negara Pendayagunaan BUMN/Kepala Badan Pengelola BUMN: Tanri Abeng MBA
31. Menteri Negara Pangan dan Holtikultura: Dr. Ir. A.M. Saefuddin
32. Menteri Negara Perumahan dan Pemukiman: Theo L Sambuaga
33. Menteri Negara Peranan Wanita: Dra. Tuti Alawiyah
34. Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bapedal: dr. Panangian Siregar
35. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas: Dr. Boediono
36. Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN: Prof. Dr. Ida Bagus Oka
37. Menteri Negara Agraria/Kepala BPN: Drs. Hasan Basri Durin


D. Kabinet Indonesia Bersatu
Kabinet Indonesia Bersatu (Inggris: United Indonesia Cabinet) adalah kabinet presidensiil pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
Kabinet ini dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir pada tahun 2009. Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan perombakan kabinet untuk pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas kinerja para menterinya, Presiden melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007.
Daftar susunan Kabinet Indonesia Bersatu pada awal pembentukan (21 Oktober 2004) berdasar Keppres Nomor 187/M/2004, perombakan pertama (7 Desember 2005) berdasar Keppres Nomor 20/P Tahun 2005, dan perombakan kedua (9 Mei 2007) berdasar Keppres Nomor 31/P Tahun 2007:
A. Menteri Koordinator
1. Menteri Koordinator Hukum, Politik dan Keamanan
2. Menteri Koordinator Perekonomian
3. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat
4. Menteri Sekretaris Negara

B. Menteri Departemen
1. Menteri Luar Negeri
2. Menteri Dalam Negeri
3. Menteri Perdagangan
4. Menteri Perindustrian
5. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
6. Menteri Keuangan
7. Menteri Kehutanan
8. Menteri Pertanian
9. Menteri Kesehatan
10. Menteri Pekerjaan Umum
11. Menteri Sosial
12. Menteri Pendidikan Nasional
13. Menteri Agama
14. Menteri Kelautan dan Perikanan
15. Menteri Perhubungan
16. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
17. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
18. Menteri Komunikasi dan Informatika

C. Menteri Negara (Menneg)
1. Menteri Negara Koperasi dan UKM
2. Menteri Negara Lingkungan Hidup
3. Menteri Negara Riset dan Teknologi
4. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
5. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
6. Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
7. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
8. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
9. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional
10. Menteri Negara Perumahan Rakyat

D. Pejabat setingkat menteri
1. Jaksa Agung
2. Sekretaris Kabinet
3. Panglima TNI
4. Kapolri
5. Gubernur Bank Indonesia
Baca selanjutnya aja bro......

Dalam perjalanan bangsa indonesia mulai dari awal masa kemerdekaan sampe sekarang bangsa kita telah mengalami 6 kali pergantian presiden dengan jumlah kabinet yang begitu banyak yaitu 39 kabinet.
Dalam perjalanan bangsa indonesia ada di kenal dengan 3 masa, yaitu masa orde lama, orde baru, dan masa reformasi serta dari tiap masa menmpunyai jumlah serta bentuk kabinet yang berbeda yaitu:

 Pada masa Orde Lama kabinet yang di bentuk yakni berjumlah 28 kabinet yaitu :

1. Presidensial
2. Sjahrir I
3. Sjahrir II
4. Sjahrir III
5. Amir Sjarifuddin I
6. Amir Sjarifuddin II
7. Hatta I
8. Darurat
9. Hatta II
10. RIS
11. Susanto
12. Halim
13. Natsir
14. Sukiman-Suwirjo
15. Wilopo
16. Ali Sastroamidjojo I
17. Burhanuddin Harahap
18. Ali Sastroamidjojo II
19. Djuanda
20. Kerja I
21. Kerja II
22. Kerja III
23. Kerja IV
24. Dwikora I
25. Dwikora II
26. Dwikora III
27. Ampera I
28. Ampera II


 Pada masa Orde Baru jumlah kabinet yang di bentuk yakni 7 kabinet yaitu :
1. Pembangunan I
2. Pembangunan II
3. Pembangunan III
4. Pembangunan IV
5. Pembangunan V
6. Pembangunan VI
7. Pembangunan VII




 Serta pada masa Reformasi sampai sekarang ini jumlah kabinet yang ada adalah 4 yaitu :
1. Reformasi Pembangunan
2. Persatuan Nasional
3. Gotong Royong
4. Indonesia Bersatu

Mungkin akan terlalu banyak jika saya harus mengemukakan satu persatu tentang struktur susunan 39 kabinet yang pernah ada di indonesia mulai dari awal kemerdekaan sampai dengan sekarang. Makanya saya hanya mengangkat masing – masing satu kabinet dari tiap awal masa tersebut serta mengemukakan departemen – departemen apa saja yang mengalami perubahan karena dari setiap pergantian kabinet satu ke kabinet berikutnya sering kali mengalami perbedaan atau perubahan disebabkan adanya pengurangan atau penambahan jumlah jabatan menteri sesuai dengan program yang dijalankan sang pemimpin bangsa ini.

• Masa Orde Lama yaitu Presidensial sebagai kabinet pertama yang di bentuk pada tanggal 19 agustus 1945 sejak indonesia merdeka pada tanggal 17 agustus 1945.
• Pada Masa Orde Baru saya coba mengangkat kabinet pertama dari kepemimpinan Soeharto yaitu kabinet Pembangunan I yang di bentuk pada tanggal 10 Juni 1968.
• Serta pada masa Reformasi saya mengambil kabinet pada awal masa ini yaitu kabinet Reformasi Pembangunan dan kabinet yang sedang berjalan sekarang yaitu kabinet Indonesi Bersatu walaupun sudah mengalami resuffle beberapa kali.

1. Masa Orde Lama
A. Kabinet Presidensial
Kabinet Presidensial adalah kabinet pertama yang dibentuk di Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Kabinet pertama ini hanya bersifat formal saja dan belum bisa melaksanakan roda pembangunan dan pemerintahan. Kabinet pertama ini yang juga sering dieja Kabinet Presidentiil dinamakan "presidensial/presidentil" karena setelah kemerdekaan pada bulan Agustus 1945, Indonesia menerapkan sistem presidentil di mana Presiden berfungsi sebagai Kepala Negara dan sekaligus Kepala Pemerintahan. Kaninet presidensial ini berjalan dari tanggal 19 Agustus 1945 – 14 November 1945.
Jabatan mentri

1. Menteri Luar Negeri : Mr. Achmad Soebardjo
2. Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranatakoesoema
3. Wakil Menteri Dalam Negeri : Mr. Harmani
4. Menteri Keamanan Rakyat:
5. Menteri Keamanan Rakyat (a. i.) : Soeljadikoesoemo
6. Menteri Kehakiman : Prof. Dr. Soepomo
7. Menteri Penerangan : Amir Sjarifuddin
8. Wakil Menteri Penerangan : Ali Sastroamidjojo
9. Menteri Keuangan : Dr. Samsi
10. Menteri Kemakmuran : Ir. Soerachman Tjokroadisoerjo
11. Menteri Perhubungan : Abikoesno Tjokrosoejoso
12. Menteri Pekerjaan Umum : Abikoesno Tjokrosoejoso
13. Menteri Sosial : Iwa Koesoemasoemantri
14. Menteri Pengajaran : Ki Hadjar Dewantara
15. Menteri Kesehatan : Dr. Boentaran Martoatmodjo
16. Menteri Negara : Mr. Amir
17. Menteri Negara : Wahid Hasjim
18. Menteri Negara : Mr. Sartono
19. Menteri Negara : A. A. Maramis
20. Menteri Negara : Otto Iskandardinata


1. Pada Kabinet ini tidak ada Menteri Keamanan Rakyat, karena bapak Soeprijadi yang diangkat menjadi Menteri Keamanan Rakyat tak pernah melakukan dan tak pernah menyatakan menerima pengangkatan tersebut. Lalu pada tanggal 20 Oktober 1945 bapak Soeljadikoesoemo diangkat sebagai Menteri Keamanan Rakyat ad interim.
2. Berhenti tanggal 26 September 1945, diganti oleh Mr. A.A. Maramis.
3. Jabatan ini ditiadakan (tak diisi) bersama-sama pengangkatan Mr. A.A. Maramis sebagai Menteri Keuangan.
4. Tanggal 25 September 1945 menjabat sebagai Menteri Keuangan.
5. Partai-partai Politik kala itu belum dibentuk lagi.

2. Masa Orde Baru
B. Kabinet Pembangunan I
Kabinet Pembangunan I adalah nama kabinet pemerintahan di Indonesia pada tahun 1968-1973. Presiden pada Kabinet ini adalah Soeharto.
Kabinet Pembangunan I terbentuk tanggal 6 Juni 1968 dan dilantik pada tanggal 10 Juni 1968. Komposisi kabinet ini tidak jauh berbeda dengan komposisi menteri dalam Kabinet Ampera yang disempurnakan
Susunan Kabinet.

A. Menteri Koordinator
1. Menteri Koordinator EKUIN : Sultan Hamengkubuwono IX
2. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat : KH. Dr. Idham Khalid

B. Menteri Pemimpin Departemen
3. Menteri Dalam Negeri : Letjen Basuki Rahmat
4. Menteri Luar Negeri : H. Adam Malik
5. Menteri Pertahanan Keamanan : Jenderal Soeharto
6. Menteri Kehakiman : Prof. Oemar Senoadji, S.H
7. Menteri Penerangan : Laksda Budiardjo
8. Menteri Keuangan : Prof Dr. Ali Wardhana
9. Menteri Perdagangan : Prof Dr. Sumitro Djojohadikusumo
10. Menteri Pertanian : Prof Dr. Ir. Thayeb Hadiwidjaja
11. Menteri Perindustrian : Letjen M. Jusuf
12. Menteri Pertambangan : Prof. Dr. Ir. Sumantri Brodjonegoro
13. Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik : Dr. Ir. Sutami
14. Menteri Perhubungan : Drs. Frans Seda
15. Menteri Pendidikan & Kebudayaan : Mashuri Saleh, SH
16. Menteri Kesehatan : Prof. Dr. G.A. Siwabessy
17. Menteri Agama : KH Muhammad Dahlan
18. Menteri Tenaga Kerja : Laksda Mursalin Daeng Mamangung
19. Menteri Transmigrasi & Koperasi : Letjen H. Sarbini
20. Menteri Sosial : Dr. AM Tambunan, SH

C. Menteri Negara yang mempunyai bidang tugas tertentu
21. Menteri Negara Bidang Pengawasan Proyek-proyek Pemerintah : Prof. Dr. Sunawar Sukowati, SH
22. Menteri Negara Bidang Penyelenggaraan hukum pemerintah dengan MPR/DPRGR dan DPA : H. MS Mintaredja, SH
23. Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparat Negara : H. Harsono Tjokroaminoto



D. Pejabat setingkat menteri
24. Jaksa Agung : Letjen Soegiharto
25. Gubernur Bank Sentral : Drs Radius Prawiro
26. Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban : Jenderal Maraden Panggabean


3. Masa Reformasi
C. Kabinet Reformasi Pembangunan
Kabinet Reformasi Pembangunan adalah kabinet pemerintahan Presiden RI ketiga BJ Habibie (1998-1999). Kabinet ini terdiri dari sejumlah menteri koordinator, sejumlah menteri pemimpin departemen, sejumlah menteri negara, Sekretaris Negara, dan Jaksa Agung.

A. Menteri Koordinator
1. Menteri Koordinator bidang Ekonomi dan Industri: Prof. Dr. Ir. Ginandjar Kartasasmita
2. Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan: Jenderal TNI Feisal Tanjung
3. Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan: Prof. Dr. Haryono Suyono
4. Menteri Koordinator bidang Pengawasan Pembangunan dan PAN: Dr. Ir. Hartarto Sastrosoenarto

B. Menteri Pemimpin Departemen
5. Menteri Agama: Prof. Drs. Malik Fajar MSc
6. Menteri Dalam Negeri: Letnan Jenderal TNI Syarwan Hamid
7. Menteri Kehakiman: Prof. Dr. Muladi SH
8. Menteri Kehutanan dan Perkebunan: Dr. Ir. Muslimin Nasution
9. Menteri Keuangan: Dr. Ir. Bambang Subianto
10. Menteri Kesehatan: Dr. Faried Anfasa Moeloek
11. Menteri Koperasi dan UKM: Adi Sasono
12. Menteri Luar Negeri: Ali Alatas SH
13. Menteri Pendidikan Nasional: Prof. Dr. Juwono Soedarsono MA
14. Menteri Perindustrian dan Perdagangan: Prof. Dr. Ir. Rahardi Ramelan
15. Menteri Perhubungan: Ir. Giri Suseno Hadihardjono MSc
16. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga: HR Agung Laksono.
17. Menteri Pekerjaan Umum: Ir. Rachmadi Bambang Sumadhijo
18. Menteri Pertahanan dan Keamanan/Pangab: Jenderal TNI Wiranto
19. Menteri Pertanian: Prof. Dr. Ir. Soleh Solahudin
20. Menteri Pertambangan dan Energi: Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto
21. Menteri Tenaga Kerja: Drs. Fahmi Idris
22. Menteri Transmigrasi/PPH: Drs. H. AM Hendropriyono SH, MBA
23. Menteri Penerangan: Letnan Jenderal TNI Yunus Yosfiah
24. Menteri Sosial: Prof. Dr. Ir. Justika Baharsjah
25. Menteri Sekretaris Negara: Ir. Akbar Tandjung

C. Menteri Negara
26. Menteri Negara Pariwisata, Seni, dan Budaya: Drs. Marzuki Usman MA
27. Menteri Pemuda dan Olahraga: Drs. HR Agung Laksono
28. Menteri Negara Riset dan Teknologi: Prof. Dr. Ir. Zuhal MSc
29. Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Kepala BKPM: Hamzah Haz
30. Menteri Negara Pendayagunaan BUMN/Kepala Badan Pengelola BUMN: Tanri Abeng MBA
31. Menteri Negara Pangan dan Holtikultura: Dr. Ir. A.M. Saefuddin
32. Menteri Negara Perumahan dan Pemukiman: Theo L Sambuaga
33. Menteri Negara Peranan Wanita: Dra. Tuti Alawiyah
34. Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bapedal: dr. Panangian Siregar
35. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas: Dr. Boediono
36. Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN: Prof. Dr. Ida Bagus Oka
37. Menteri Negara Agraria/Kepala BPN: Drs. Hasan Basri Durin


D. Kabinet Indonesia Bersatu
Kabinet Indonesia Bersatu (Inggris: United Indonesia Cabinet) adalah kabinet presidensiil pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
Kabinet ini dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir pada tahun 2009. Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan perombakan kabinet untuk pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas kinerja para menterinya, Presiden melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007.
Daftar susunan Kabinet Indonesia Bersatu pada awal pembentukan (21 Oktober 2004) berdasar Keppres Nomor 187/M/2004, perombakan pertama (7 Desember 2005) berdasar Keppres Nomor 20/P Tahun 2005, dan perombakan kedua (9 Mei 2007) berdasar Keppres Nomor 31/P Tahun 2007:
A. Menteri Koordinator
1. Menteri Koordinator Hukum, Politik dan Keamanan
2. Menteri Koordinator Perekonomian
3. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat
4. Menteri Sekretaris Negara

B. Menteri Departemen
1. Menteri Luar Negeri
2. Menteri Dalam Negeri
3. Menteri Perdagangan
4. Menteri Perindustrian
5. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
6. Menteri Keuangan
7. Menteri Kehutanan
8. Menteri Pertanian
9. Menteri Kesehatan
10. Menteri Pekerjaan Umum
11. Menteri Sosial
12. Menteri Pendidikan Nasional
13. Menteri Agama
14. Menteri Kelautan dan Perikanan
15. Menteri Perhubungan
16. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
17. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
18. Menteri Komunikasi dan Informatika

C. Menteri Negara (Menneg)
1. Menteri Negara Koperasi dan UKM
2. Menteri Negara Lingkungan Hidup
3. Menteri Negara Riset dan Teknologi
4. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
5. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
6. Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
7. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
8. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
9. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional
10. Menteri Negara Perumahan Rakyat

D. Pejabat setingkat menteri
1. Jaksa Agung
2. Sekretaris Kabinet
3. Panglima TNI
4. Kapolri
5. Gubernur Bank Indonesia
Selengkapnya...

Selasa, 13 Juli 2010

Pasar sentral ampana terbakar

Pasar Sentral Ampana di Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Selatan, sekitar pukul 24.00 waktu setempat, terbakar. Api dengan cepat menjalar ke semua los pasar. Barang-barang dagangan tidak bisa diselamatkan.

Menurut sumber di Tempat Kejadian Perkara api berkobar selama 5 Jam sejak Senin (12/7) tengah malam atau sekitar pukul 24.00 (wita) hingga Selasa (13/7) pukul 4.00. (Wita).

Upaya maksimal yang dilakukan unit pemadaman kebakaran yang hanya memiliki 1 unit pemadam kebakaran, yang dibantu warga setempat tidak membuahkan hasil. Meskipun demikian api yang mulai menjalar kearah pertokoan dari arah barat dapat dijinakkan.

Beberapa ruas jalan sekitar pasar yakni lingkar Pantai Ampana dan arah pertokoan dijaga ketat oleh satuan Lalulintas Polres Tojo Unauna sedang anggota Polres lainnya berjaga di TKP. Hingga masuk azan subuh masyarakat pemilik kios masih mengevakuasi barang mereka yang berhasil diselamatkan. Sementara barang jualan lain masih bergelimpangan diruas jalan sekitar pasar, terminal bahkan dititip di halaman mesjid Muthahida Ampana Kota.

Hingga sejauh ini belum diperoleh keterangan resmi mengenai sumber titik api yang mengakibatkan kebakaran tersebut. Namun diperkirakan kerugian mencapai miliyaran rupiah. Api agak sulit dipadamkan karena sekitar dua ratusan los didominasi penjual pakaian dan sepatu serta barang yang mudah terbakar lainnya. Disamping itu, kondisi pasar sudah cukup tua sehingga bahan konstruksi seperti plapond tripleks dan ramuan kayu lainnya mudah dimakan api.

Terpantau dilapangan ditengah-tengah masyarakat hadir Bupati Tojo Unauna Drs. Damsik Ladjalani didampingi wakil bupati terpilih Jamal Juraedjo S.Sos, M.Si serta Kapolres Tojo Unauna AKBP Zainal Abidin yang mengendalikan anggotanya. Juga pada kesibukan pemadaman ikut serta anggota Orari memberi bantuan komunikasi.
Selengkapnya...

About